Trending

Kalsel Kekurangan Terapis Anak Berkebutuhan Khusus, Layanan Inklusi Terhambat

(Foto : Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi Disdikbud Kalsel)

TERANGKALIMANTAN.Com. Banjarmasin - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan menghadapi tantangan besar dalam menyediakan layanan pendidikan inklusi yang optimal. 

Kepala Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi Disdikbud Kalsel, Misyawaliadi Noor, menyoroti keterbatasan jumlah terapis terlatih sebagai kendala utama.

​Menurut Misya, sapaan akrabnya, minimnya spesialisasi terapis untuk berbagai jenis kebutuhan khusus, serta rendahnya pemahaman masyarakat tentang pendidikan inklusi, turut memperparah kondisi ini. "Kita masih kekurangan tenaga terapis," ungkapnya. di Banjarmasin (31/07/2025).

(Kepala Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi Disdikbud Kalsel, Misyawaliadi Noor, memberikan pengarahan)

​Untuk menyiasati larangan penggunaan tenaga honorer, Disdikbud Kalsel terpaksa menggunakan tenaga terapis secara insidentil. Misya berharap pemerintah kabupaten/kota dapat berperan aktif dalam mengatasi masalah ini agar tidak terjadi antrean panjang bagi anak-anak yang membutuhkan terapi.

​Misya juga menekankan pentingnya kolaborasi antara terapis, guru, dan orang tua untuk meningkatkan efektivitas layanan. Sebagai upaya pendekatan "jemput bola", Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi (PLDPI) Disdikbud Kalsel menjalankan program kunjungan rumah (home visit) dan kunjungan sekolah (school visit).

​Dengan dukungan yang lebih optimal, Misyawaliadi berharap pusat layanan disabilitas dan pendidikan inklusi di Kalimantan Selatan dapat meningkatkan kualitas layanan dan mendukung perkembangan anak-anak berkebutuhan khusus secara menyeluruh.

(TK - Oc)

Lebih baru Lebih lama